Benarkah jahe diklaim mampu menjaga daya tahan dari virus.?
Berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga daya tahan tubuh agar bisa terhindar dari virus seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi, olahraga teratur, hingga mengkonsumsi bahan herbal.
Ramuan tradisional alias empon-empon sempat digadang-gadang bisa melindungi diri, bahkan menyembuhkan pasien Covid-19. Benarkah demikian ?
salah satu bahan herbal yang diklaim mampu menjaga daya tahan tubuh dari virus adalah jahe.
Jahe adalah bahan populer yang memiliki banyak khasiat. Bahkan dapat membantu merangsang respon kekebalan tubuh manusia untuk mencegah dan melawan virus dan bakteri. Demikian pula jahe juga bagus untuk mengurangi gejala pilek, flu, batuk, dan asma. Dalam hal obat-obatan jahe juga dikenal memiliki sifat antibakteri, jamur, toksin, histamin, dan inflamasi.

Mari kita kupas tuntas manfaat dari jahe sebagai obat herbal:
Jahe masuk dalam anggota Zingiberanceae. Dengan kata lain, jahe masih berkerabat dengan tanaman herbal lain.
Contohnya, kencur, kunyit, dan lengkuas. Pertanyaanya, apa sih manfaat jahe bila dikonsumsi secara rutin?
Dari Gangguan Degeneratif sampai Penyakit Menular
Mau tahu istimewanya jahe bagi tubuh? Ada bukti menarik yang bisa kita simak mengenai manfaat jahe. Menurut jurnal dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health – mengenai khasiat jahe, ternyata jahe memiliki potensi untuk mengobati sejumlah penyakit termasuk gangguan degeneratif (radang sendi dan rematik).
Tak hanya itu saja, menurut jurnal di atas, jahe juga bisa mengatasi masalah pencernaan (sembelit dan maag), gangguan kardiovaskular (aterosklerosis dan hipertensi), muntah, serta diabetes mellitus.
Anti penuaan dan Kanker
Jahe bersifat anti-inflamasi dan anti-oksidatif yang bisa mengendalikan proses penuaan. Manfaat jahe lainnya, tanaman herbal ini juga memiliki potensi antimikroba yang dapat membantu dalam mengobati penyakit menular. Bahkan, manfaat jahe disebut-sebut dapat mencegah berbagai kanker.
Akan tetapi, ada satu hal yang mesti digarisbawahi. Menurut jurnal di atas, meski potensi antikanker jahe telah terdokumentasi dengan baik, manfaat jahe terhadap kanker masih membutuhkan penelitian lebih lanjut sebelum mengklaim kemanjurannya.
Meredakan Nyeri Haid
Rutin mengonsumsi air jahe bisa membatu mengurangi nyeri yang terjadi saat menstruasi. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa jahe yang dikonsumsi dapat meredakan nyeri menstruasi pada wanita. Bahkan, khasiat dari jahe disebut tak berbeda jauh dengan obat ibuprofen dan asam mefenamat.
Untuk mendapatkan manfaat jahe untuk meredakan nyeri, cobalah untuk mengonsumsi air jahe setidaknya empat gelas. Minum cairan tersebut selama dua hari masa awal menstruasi. Efek jahe pada perut disebut mampu memberi efek menenangkan dari nyeri.
Menurunkan Glukosa Darah sampai Kolesterol
Menurut jurnal dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health– mengenai khasiat jahe, rutin mengonsumsi jahe juga bisa menurunkan glukosa darah secara signifikan. Tak cuma itu, konsumsi jahe secara rutin juga bisa menurunkan kolesterol LDL (lemak jahat), trigserida, sekaligus meningkatkan HLD (lemak baik).
Memperkuat Sistem Imun
Mau sistem imun tetap prima? Mudah kok, konsumsi saja jahe secara rutin. Jahe banyak mengandung vitamin C dan magnesium. Kandungan ini membuatnya membantu tubuh untuk memperkuat sistem imun. Selain kedua zat tersebut, jahe juga memiliki kandungan gingerols, shogaols, dan zingerones yang dapat berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh.
Menangkal Infeksi Bakteri dan Virus
Khasiat jahe juga bisa membantu tubuh untuk menangkal infeksi bakteri dan virus tertentu. Kok bisa? Kandungan gingerol dalam jahe dipercaya bisa menghambat infeksi bakteri. seperti shigela, E.coli, dan lain-lain.
Tak hanya itu saja, manfaat minum jahe juga bisa meningkatan sistem imun tubuh, sehingga dapat mencegah kerusakan DNA dan stres. Bahkan, manfaat minum jahe secara rutin juga bisa membantu mengatasi pilek dan flu.