Serat termasuk bagian dari makanan yang tidak mudah diserap dan sumbangan gizinya diabaikan, namun serat makanan sebenarnya mempunyai fungsi penting yang tidak tergantikan oleh zat lainnya.
Serat makanan berpengaruh juga pada pelepasan hormon intestinal, dapat mengikat kalsium, zat besi, seng dan zat organik lainnya, juga dapat mengikat kolesterol. Dalam usus besar, serat dapat difermentasi oleh bakteri kolon dan dapat menghasilkan asam lemak rantai pendek yang mungkin dapat menghambat mobilisasi asam lemak dan mengurangi glukoneogenesis. hal ini akan berpengaruh pada pemakaian glukosa, sekresi insulin dan pemakaian glukosa oleh sel hati.
Disamping menyerap air, serat makanan juga menyerap asam empedu sehingga hanya sedikit asam empedu yang dapat merangsang mukosa kolorektal, sehingga timbulnya karsinoma kolorektal dapat dicegah.

SERAT MAKANAN (DIETARY FIBER)
Dalam ilmu gizi, serat sayuran dan buah yang kita makan disebut serat kasar (crude fiber), selain serat kasar, terdapat juga serat makanan yang tidak hanya terdapat pada sayur dan buah, tetapi juga ada dalam makanan lain misalnya beras, kentang, kacang kacangan dan umbi-umbian. Serat dalam makanan lazin disebut dietary fiber sangat baik untuk kesehatan manusia.
Makanan yang berserat tinggi yang dianjurkan untuk dikonsumsi:
- Sayur-sayuran: Selada, Wortel, Bayam, Jamur, Labu, Asparagus, Kentang, Brokoli, dan Kacang panjang.
- Buah-buahan: Pepaya, Apel, Pisang, Pir, Jeruk,
- Kacang-kacangan
- Gandum
Penyakit yang diakibatkan kamu kekurangan serat dalam asupan makanan.
- Sembelit [susah untuk BAB]
- Diare
- Wasir
- Gerd [Gastroesopalgeal reflux disease] atau asam lambung
- Tukak Lambung
Dengan demikian biasakanlah untuk mengkonsumsi serat agar urusan perut dan BAB tidak ada masalah.